Sabtu, 14 Maret 2015

JADILAH POHONMU SENDIRI SESUAI DENGAN AMANAH TUHANMU


Saya pernah bertanya pada salah seorang bijak, di Indonesia. 
"Mengapa potret negeri kita kok jadinya seperti ini ?"

Lalu beliau berkata; "Karena banyak anak-anak Indonesia yang berprofesi tidak sesuai panggilan jiwanya, melainkan berdasarkan arahan atau bahkan paksaan orang tuanya, hingga akhirnya banyak orang yang menghianati profesi atau jabatannya sendiri."

"Tapi bagaimana jika profesi yg diminati si anak kelihatannya "tidak menjamin" penghidupan atau masa depan si anak itu sendiri, bukankah wajar semisal orang tua mengarahkan anaknya untuk mengambil profesi yang lebih menjanjikan, semisal; "ketimbang kamu jadi guru parenting kan jauh lebih menjamin masa depan belajar Akunting ?" sanggah saya kepada sang bijak.

Dengan lembut beliau menjawab, 
"Anakku, benih pohon itu diciptakan Tuhan untuk menjadi pohonnya masing-masing, dan tidak pernah menjadi pohon lainnya".

"Biji jambu kelak akan mengambil peran sebagai pohon jambu dengan memberikan buah jambunya yang manis, bibit Durian, bibit nangka, kelapa pun demikian, jadi masing-masing itu sama baiknya, sama dibutuhkannya dan mereka ada untuk mengisi perannya masing-masing, agar manusia bisa memanfaatkannya sesuai kebutuhan yg berbeda-beda".

"Begitu juga dengan benih manusia, sejak lahir ia sudah membawa amanah dari Tuhan untuk mengambil satu peran dalam kehidupan ini."

"Jadi biarkanlah anak-anak itu memilih peran profesi yang sesuai dengan panggilan jiwanya, yang menjadi minat terbesarnya, karena mereka membawa amanat Tuhannya dan bukan "cita-cita orang tuanya yang dulu gagal di raihnya", atau apa lagi memaksa seorang anak untuk profesi terntentu karena takut tidak punya masa depan."

"Bayangkan jika bibit jagung kalian paksa untuk tumbuh menjadi pohon nangka, dan bibit nangka kalian paksa untuk tumbuh menjadi pohon kelapa, apa yang akan terjadi dengan kehidupan ini ?". 

" Itulah sesungguhnya yang sedang terjadi di negeri kita. orang-orang yang berprofesi tidak sesuai dengan panggilan hati nurani amanat dari Tuhannya, maka jadilah mereka menghianati tugas dan tanggung jawab dari profesi yang mereka jalani sendiri"

"Anakku..." kembali beliau menambahkan.
"Ingatlah semua pohon punya manfaatnya masing-masing, itulah yang membuat mereka dibutuhkan oleh semua orang dan mahluk hidup, itulah sesungguhnya yang menjamin masa depan mereka karena mereka selalu dibutuhkan."

"Maka bimbinglah anak-anak kita untuk menjadi orang yang sangat di butuhkan oleh orang lain melalui profesi yang mereka cintai, pasti anak kita akan punya masa depan yang cerah."

"Jika anakmu ingin jadi semisal Tukang Sampah, maka jadilah Tukang sampah terbaik di dunia yang mempu mengelola limbah sampah menjadi energi atau barang berharga lainnya yang dibutuhkan oleh setiap orang dalam kehidupan ini."

"Jika semisal seorang anak yang ingin menjadi Dokter adalah panggilan jiwanya niscaya akan dilahirkan dokter2 yang baik dan luar biasa, jika semisal seorang anak ingin menjadi penegak hukum karena panggilan jiwanya dan bukan karena uang, maka niscaya akan dilahirkan para penegak hukum yang jujur dan luar biasa."

"Begitulah nak jika kamu ingin negeri ini berubah, kamu bisa memulainya dari diri kamu sendiri dan rumah kamu sendiri dengan membimbing anakmu menemukan panggilan jiwanya masing-masing dan memilih profesi sesuai panggilan jiwanya, menjadi yang terbaik di bidang yang di cintainya, niscaya tidak akan ada kekacauan lagi di negeri kita."

"Ingatlah selalu jika segala sesuatu tidak di serahkan pada "ahlinya" (orang yang berprofesi sesuai panggilan jiwa dan hati nuraninya), maka tunggu saja kehancurannya."

Saya tertegun mendengarkan penuturan ini, dan langsung terbayang di pelupuk mata kedua anak saya; oh .... yang satu ingin menjadi seorang petani buah....dan satunya lagi selalu ingin menjadi pedagang.

Oh anakku Dido, jadilah petani buah terbaik yang pernah ada didunia ini, dan Dimas, jadilah pedagang yang terbaik dan jujur yang pernah ada di dunia ini. Biarlah Tuhan yang akan menjamin masa depanmu. 

Pesan ayah untukmu, Anakku jadilah orang yang kehadirannya selalu di butuhkan dan di nantikan oleh orang banyak, dan jadilah orang yang bisa memberikan manfaat bagi orang lain dan alam semesta ini. Terserah apapun profesi yang akan kamu pilih. 

By Komunitas Ayah Edy 

Jumat, 06 Maret 2015

20 Tips Menjadi Pengusaha Sukses Ala Bob Sadino



1. Realisasikan ide secara maksimal
Sebenarnya, setiap orang itu memiliki potensi dan impiannya masing-masing. Hanya saha yang menjadi kendala adalah impian-impiannya itu tidak pernah dicoba untuk direalisasikan. Ada pepatah bijak mengatakan, “Ide-ide kecil yang terlaksana lebih baik dari ide-ide besar tapi belum diungkapkan.”

2. Harus berani memulai
Sebagian orang mungkin merasa bahwa bisnis itu adalah dunia yang bebas, tidak menentu pendapatannya sehingga takut untuk terjun ke dalamnya. Ini yang menjadi penghambat seseorang untuk bisa memulai bisnisnya.

3. Jangan terlalu banyak analisis
Sebagian orang mungkin merasa bahwa jika mencoba berbisnis mereka tidak akan mendapat pendapatan yang pasti seperti orang-oang kantoran atau takut rugi jika bisnisnya gagal. Justru inilah yang menghambat, kuncinya adalah JUST DO IT! Urusan hasil tergantung dari kerja keras dan usaha kita.

4. Jangan ingin serba instan
Fenomena masyarakat kita yang memiliki antusiasme besar terhadap acara seperti Indonesia Idol atau reality show yang berbau pencarian bakat menunjukkan bahwa masih banyaknya orang-orang yang ingin mencapai kesuksesan secara instan. Padahal sesuatu yang didapatkan dengan mudah akan menghilang dengan cara yang mudah juga dan tentu ini tidak akan membentuk karakter manusia yang tangguh.

5. Bermimpi besar
Kita lihat dari film Sang Pemimpi bahwa kekuatan mimpi itu bisa menjadi pembakar semangat kita untuk meraih cita-cita. Ketiga sahabat itu memiliki mimpi besar untuk bisa melanjutkan studi hingga ke luar negeri dan akhirnya tercapai. Bill Gates, diawal karirnya pernah bermimpi bahwa setiap rumah akan memiliki komputer dan kini terbukti

6. Jangan terpaku pada pendidikan
Tidak jarang fenomena masyarakat kita yang bisa menjadi sukses tanpa melihat latar belakang penddikannya. Lihat saja Sujiwo tejo, dengan latar belakang pendidikan matematika kini ia malah menjadi seniman. Tidak selamanya latar belakang pendidikan menentukan karir kita ke depan, terkecuali untuk karir di bidang pendidikan.

7. Berpikir Positif
Thomas Alfa Edison melakukan 999 kali percobaan tetapi masih gagal. Beliau berkata, “Akuberhasil menemukan 999 cara yang gagal dalam pembuatan lampu.” Ini menunjukkan kekuatan berpikir postif akan memudahkan langkah kita.

8. Bekerja sama
Manusia adalah makhluk sosial sehingga tidak bisa bekerja sendirian. Manusia saling membutuhkan, bohong besar jika ada orang yang meng-klaim dirinya sukses atas usahanya sendiri, pasti di dalam kesuksesannya terdapat orang-orang yang membantu dia, baik secara langsung maupun tidak langsung.

9. Tahu tentang kewirausahaan
Kita ingin “berperang” tetapi tidak mengetahui siapa musuh kita, itu merupakan kesalahan besar. Jika kita ingin memasarkan produk kita, tentu kita harus tahu pasar. Jangan sampai setelah terjun ke lapangan kita mengalami kelabakan karena tidak hapal medan.

10. Fokus
Mungkin karena sifat ingin terburu-buru ingin kaya, kita mengambil spesialisasi bisnis terlalu banyak sehingga hasilnya pun tidak maksimal karena tidak bisa dijalani secara fokus. Akibatnya konsentrasi terpecah, masih mending jika usahanya sukses, tetapi bagaimana jika keduanya gagal?

11. Peduli konsumen
Pembeli adalah raja. Bob sadino ini adalah orang yang selalu memerhatikan konsumennya. Caci maki dari seorang pembantu rumah tangga ia jadikan masukan bagi manajemen pemasarannya. Ia menjadikan keluahan konsumen sebagai masukan dan langkah perbaikan ke depannya.

12. Utamakan kualitas
Beliau sangat memerhatikan kualitas barang yang akan dijual. Beliau tidak ingin mengecewakan konsumen dengan barang yang rusak atau cacat.

13. Kerjakan semua dengan tuntas
Tidak bekerja setengah-setengah, apabila telah memulai suatu usaha maka kerjakanlah dengan serius. Jangan sampai berhenti di tengah jalan karena akan menyia-nyiakan harta, tenaga, waktu yang telah kita kerahkan untuk memulai bisnis.

14. Pandai menempatkan prioritas
Urutan kerja diurut berdasarkan prioritas sehingga tidak ada pekerjaan menumpuk di akhir-akhir.

15. Kerja keras dan kerja cerdas
Banyak orang yang merasa telah bekerja keras namun tidak mendapatkan hasil yang maksimal. Misal saja mahasiswa tingkat akhir yang mengejar kelulusan di bulan Juli ini, walaupun ia tergolong mahasiswa yang memiliki IPK di atas arata-rata, bagaimana jika ia lupa memperhitungkan jumlah SKS nya? Mungkin saja ia tidak jadi lulus Juli karena kurang 1 SKS saja. Ia lupa bekerja cerdas, lupa strategi.

16. Tidak mencampuradukkan uang pribadi dan perusahaan
Hal ini bisa memacu tindakan korupsi, walaupun dalam jumlah yang kecil. Uang perusahaan bisa saja tercampur dengan uang pribadi karena terdapat keteledoran dalam hal pencatatan keuangan. Sebainya rekeningnya dipisah, untuk memudahkan pengaturan keuangan juga.

17. Jangan menyerah
Kegagalan adalah bumbu kehidupan, kegagalan membuat kita bisa menjadi manusia tangguh.

18. Selalu melibatkan Allah dalam setiap aktivitas
Dengan mengingat Allah hati menjadi tenang. Dalam segala aktivitas kita akan bernilai ibadah.

19. Berperilaku baik
Inilah mata uang yang berlaku dimana saja. Dengan perilaku yang baik, masyarakat akan menaruh kepercayaan kepada kita sehingga orang-orang akan percaya akan kredibilitas kita. Kita pun bisa dengan mudah masuk dalam lingkungan masyarakat.

20. Harus Mempunyai Kemauan
Kemauan harus dilandasi dengan tekad yang bulat, dan harus berani dalam mengambil peluang yang ada.